- Kapadze Masuk Bursa Pelatih Timnas Indonesia: Eks Kapten Georgia Dinilai Punya Visi Jelas
- Sumardji Tegaskan PSSI Sudah Kantongi 5 Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- Timnas Indonesia U-22 Kalah 1–3 dari Mali, Pelatih Soroti Penurunan Fokus
- GKR Timoer Tegaskan Pakubuwono XIV Purbaya Resmi Menjabat Raja Keraton Surakarta
- Timnas Indonesia U-22 Siap Hadapi Tantangan Berat dari Mali dalam Laga Uji Coba Jelang SEA Games 202
- Perjalanan Kiandra Ramadhipa, Pembalap Muda Sleman yang Berhasil Menaklukkan Sirkuit Barcelona
- Pramono Optimistis Kegiatan Belajar di SMAN 72 Pulih dan Normal Pekan Depan
- Mhs Fasilkom UPN Jatim Dukung Transformasi Digital UMKM Arara Art melalui Program Bridgepreneur
- Tim UPN Jatim Serahkan Satu Unit Mesin Huller Inovasi Pengolahan Beras Sehat kepada Desa Bendosewu
- Perkembangan Terbaru Kasus Ledakan SMA Negeri 72 Jakarta
Perempuan Perlu Ruang Jadi Pemimpin Konflik

Keterangan Gambar : Ilustrasi
Zona Roday - Perempuan memiliki posisi penting dalam membangun perdamaian dunia. Hal ini dibahas dalam Konferensi Anggota Parlemen Perempuan Muslim yang menjadi bagian dari rangkaian acara Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta, Indonesia.
Anggota BKSAP DPR RI dari Fraksi PKB, Eva Monalisa, menegaskan bahwa perempuan tidak boleh hanya dilihat sebagai korban dalam konflik, namun perlu diberi peran utama sebagai penggerak perdamaian dan rekonsiliasi.
Eva menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan inisiatif Indonesia yang dimulai sejak PUIC ke-7 di Palembang tahun 2012. Sejak saat itu, forum ini menjadi ajang penting bagi anggota parlemen perempuan negara-negara OKI untuk berbagi pengalaman, membuat rekomendasi, dan mendorong aksi nyata terkait isu perdamaian dan perlindungan perempuan.
- Kuliner Mahasiswa Surabaya: Porsi Besar, Harga Bersahabat0
- 4 Film Indonesia Tayang Mei 20250
- Konser Sketsa Jalanan di Coban Kethak0
- KCCI Berhasil Menyelenggarakan Pembukaan Pameran “Jongmyo Jeryeak: Nyanyian untuk Dinasti Joseon”0
- Manny Pacquiao Siap Naik Ring Lagi Hadapi Barrios Demi Gelar WBC0
Ia juga menyoroti langkah Indonesia melalui Rencana Aksi Nasional tentang Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan (PPK) sejak 2014, yang mencakup perlindungan terhadap perempuan dan anak di daerah konflik serta peran aktif perempuan dalam pencegahan kekerasan dan pembangunan sosial.
Pada tingkat global, Indonesia juga aktif berkontribusi, termasuk saat menjadi anggota Dewan Keamanan PBB tahun 2020 dengan mensponsori Resolusi 2538 yang mendukung peningkatan keterlibatan perempuan dalam misi penjaga perdamaian PBB.
Sementara itu, Anggota BKSAP Fraksi Gerindra, Melly Goeslaw, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi kemanusiaan perempuan dan anak di wilayah konflik, khususnya di Palestina. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat peran perempuan dalam penyelesaian konflik dan pembangunan perdamaian.
Konferensi ini dipimpin oleh Eva Monalisa dan diikuti oleh anggota BKSAP lainnya, termasuk Ruby Chairani dan Himmatul Aliyah dari Fraksi Gerindra. Forum ini merupakan bagian dari PUIC-19 yang berlangsung di Jakarta pada 12–15 Mei 2025, mengusung tema “Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience” dan dihadiri oleh 38 dari 54 negara anggota.
Hashtag : #Zona #Today #ZonaToday #PerempuanPemimpinPerdamaian #PUICJakarta2025 #ParlemenPerempuanOKI #EvaMonalisa #MellyGoeslaw #PerempuanDalamResolusiKonflik











