- Kapadze Masuk Bursa Pelatih Timnas Indonesia: Eks Kapten Georgia Dinilai Punya Visi Jelas
- Sumardji Tegaskan PSSI Sudah Kantongi 5 Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- Timnas Indonesia U-22 Kalah 1–3 dari Mali, Pelatih Soroti Penurunan Fokus
- GKR Timoer Tegaskan Pakubuwono XIV Purbaya Resmi Menjabat Raja Keraton Surakarta
- Timnas Indonesia U-22 Siap Hadapi Tantangan Berat dari Mali dalam Laga Uji Coba Jelang SEA Games 202
- Perjalanan Kiandra Ramadhipa, Pembalap Muda Sleman yang Berhasil Menaklukkan Sirkuit Barcelona
- Pramono Optimistis Kegiatan Belajar di SMAN 72 Pulih dan Normal Pekan Depan
- Mhs Fasilkom UPN Jatim Dukung Transformasi Digital UMKM Arara Art melalui Program Bridgepreneur
- Tim UPN Jatim Serahkan Satu Unit Mesin Huller Inovasi Pengolahan Beras Sehat kepada Desa Bendosewu
- Perkembangan Terbaru Kasus Ledakan SMA Negeri 72 Jakarta
India Lumpuh! Bharat Bandh 9 Juli 2025 Libatkan 250 Juta Pekerja Tolak Kebijakan Anti-Buruh

India - Zona Today — Aksi mogok massal bertajuk Bharat Bandh pada Selasa, 9 Juli 2025, mengguncang India. Diperkirakan lebih dari 250 juta pekerja dari berbagai sektor dan serikat buruh ambil bagian dalam protes nasional ini. Aksi ini menjadi salah satu pemogokan terbesar dalam sejarah dunia, menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap melemahkan perlindungan dan hak-hak buruh.
Pemogokan ini berdampak signifikan terhadap operasional berbagai layanan penting, seperti transportasi umum, layanan perbankan, sektor pendidikan, hingga kesehatan. Di sejumlah kota besar seperti New Delhi, Mumbai, Kolkata, Hyderabad, dan Bangalore, layanan kereta komuter dihentikan, kantor-kantor bank tutup, serta aktivitas pabrik menurun drastis. Banyak sekolah dan universitas juga memilih meliburkan kegiatan belajar demi alasan keamanan.
Aksi Bharat Bandh dipicu oleh kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan baru yang menurut para buruh sangat merugikan, termasuk deregulasi kontrak kerja, pemangkasan jaminan sosial, dan minimnya perlindungan terhadap pekerja sektor informal. Pemerintah dianggap terlalu pro-korporasi dan gagal melibatkan stakeholder dalam perumusan kebijakan tenaga kerja.
- Isa Guusje Warps Bersinar, Timnas Putri Indonesia Bungkam Kirgistan di Kualifikasi Piala Asia 20260
- Squid Game Season 3 Resmi Tayang, Tuntaskan Perjalanan Gelap Gi-hun0
- Kualifikasi MotoGP Belanda: Quartararo Raih Pole Position Ketiga Terbanyak Bersama Yamaha0
- Zohran Mamdani Menang Pemilihan Pendahuluan, Siap Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York0
- Kemlu RI Percepat Evakuasi WNI dari Iran Akibat Ketegangan Keamanan0
“Kami turun ke jalan bukan untuk membuat negara kacau, tetapi untuk mempertahankan masa depan kami sebagai pekerja. Pemerintah tidak bisa terus mengabaikan suara 250 juta buruh,” kata Ashok Yadav, salah satu juru bicara Central Trade Unions India, dalam pernyataan persnya.
Selain itu, para demonstran juga menuntut:
-
Pencabutan undang-undang ketenagakerjaan yang dianggap merugikan buruh
-
Perlindungan hukum bagi pekerja harian dan migran
-
Peningkatan upah minimum nasional
-
Jaminan kerja dan penghapusan sistem kontrak jangka pendek tanpa tunjangan
Meskipun sebagian besar aksi berlangsung damai, pemerintah tetap menurunkan ribuan pasukan kepolisian untuk menjaga stabilitas di area strategis dan pusat keramaian. Beberapa titik mengalami kemacetan parah dan pembatalan penerbangan domestik karena aksi blokade jalan oleh para demonstran.
Pemerintah India melalui Kementerian Dalam Negeri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuntutan para buruh, namun sumber internal menyebutkan bahwa pembahasan akan dilakukan dalam waktu dekat dengan sejumlah pimpinan serikat.
Aksi Bharat Bandh ini tidak hanya berdampak secara ekonomi dan sosial, tetapi juga menarik perhatian komunitas internasional, termasuk lembaga buruh dunia seperti ILO (International Labour Organization), yang menyerukan agar pemerintah India segera membuka ruang dialog yang adil.
Bagi sebagian pengamat, mogok massal ini menjadi refleksi dari ketegangan yang terus meningkat antara negara dan pekerja dalam era liberalisasi ekonomi yang agresif. Jika tidak ditangani secara tepat, gelombang unjuk rasa bisa menjadi awal dari krisis kepercayaan terhadap pemerintah yang berkuasa.
Hashtag : #Zona #Today #ZonaToday #zonatoday.co #BharatBandh #IndiaMogokMassal #BuruhIndiaBersatu #SolidaritasPekerja #ZonaToday #BeritaInternasional #BeritaHariIni #AksiBuruhIndia #9Juli2025 #KrisisTenagaKerja #PekerjaMelawan #SuaraBuruhIndia #BeritaGlobal2025 #MogokNasionalIndia #GerakanRakyatIndia











